tag:blogger.com,1999:blog-1637365072019613252024-03-13T09:49:22.395-07:00Sisi Sudut Pinggirketika kacamata tak hanya tersimpan rapih dalam wacana,
dan mengubah pena serta kertas sebagai tombaknya.eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-68590601351783967452014-09-11T04:26:00.001-07:002014-09-11T04:26:38.884-07:00Jaket Open Grid Waterproof<p dir="ltr">Dijual Jaket Waterproof <br>
Merk Open Grid<br>
Bahan dalam puring,<br>
Terdapat kantong dalam,<br>
Ready stock ukuran M dan L<br>
Warna Biru Cerah (seperti gambar)</p>
<p dir="ltr">Harga Rp. 200.000 rupiah<br>
(exclude ongkir dari jakarta)</p>
<p dir="ltr">Bisa COD di sekitar Harmoni (weekdays)<br>
Atau sekitar kramat jati (weekend)</p>
<p dir="ltr">Minat : <br>
Kontak Muhammad Salman<br>
WA : 0856 8499 583<br>
BB : 7CDF4CF4</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJpyumeQf7wYSCr3GritRa2F7-6yxP-cEpV6ml-ezxbHCtMhcm5hJH18BqLP2D4TSZ6GmmMiLx_vcEZzAYylBvmtdjbqlg543IJmP_417LRA5sFrOWibKZ0YO_ilrSuoG6_fFpqZtwBTL8/s1600/IMG_20140901_164455.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJpyumeQf7wYSCr3GritRa2F7-6yxP-cEpV6ml-ezxbHCtMhcm5hJH18BqLP2D4TSZ6GmmMiLx_vcEZzAYylBvmtdjbqlg543IJmP_417LRA5sFrOWibKZ0YO_ilrSuoG6_fFpqZtwBTL8/s640/IMG_20140901_164455.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTILMW9QsRaQly5ted-feKx1gQXAbuYBLtnFcFDXGglUajnMFGY51doGY-UKlDPMdr_pb7rrPJOKbtNTELMUZynDZBhF-g038sHYVdtHHzKtWYiq2uJ66WQ3rTuIQ-srp8p7A1-7OYZjN1/s1600/IMG_20140901_142438.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTILMW9QsRaQly5ted-feKx1gQXAbuYBLtnFcFDXGglUajnMFGY51doGY-UKlDPMdr_pb7rrPJOKbtNTELMUZynDZBhF-g038sHYVdtHHzKtWYiq2uJ66WQ3rTuIQ-srp8p7A1-7OYZjN1/s640/IMG_20140901_142438.jpg"> </a> </div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-66860682530207033232011-11-22T10:32:00.001-08:002011-11-22T10:32:15.463-08:00Kamar No.6<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">"ah, obrolan mumet yang orangnya ngga pernah mau kalah"</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">"ini obrolan bukan tentang menang kalah, cuma tentang membuka pandangan yang mata kita belum sampai untuk melihat seperti mereka"</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">-dalam sebuah kamar berisi empat anak muda memasuki usia dewasa menonton acara debat (diskusi) tentang hukum.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">Aku mencoba bertahan dan meyakinkan teman-temanku tentang apa yang akan ditonton oleh kami di ruang kamar salah satu teman kami ini. Agar teman-temanku melihat para orang tua dengan label strata hukum di belakang namanya, berceloteh membicarakan hukum dan korelasinya dengan fenomena di masyarakat Indonesia. Aku pun bilang pada mereka, aku sama tidak mengertinya dengan mereka. Akan tetapi, setidaknya kita tahu, apa yang terjadi di luar sana yang berada di luar pengetahuan kita.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">Kita beruntung mendapatkan tayangan berwawasan yang dibicarakan oleh para orang tua pintar di negeri ini. Mereka berbicara tentang kacaunya fenomena karena rusaknya sistem hukum di negeri ini. Membicarakan tentang apa yang pernah dilakukan oleh pemerintahan tidak bisa berkelanjutan, karena menurut beberapa sosiolog, hal ini terkait dengan program yang direncanakan tidak berjangka panjang. Menariknya tayangan ini menampilkan para pelaku sejarah, jadi berhasil lah kita didongengkan tentang kelamnya hidup di negeri ini. Disini pula teman-temanku mulai menurut untuk tidak mengganti channel kotak elektronik tadi ke acara humor rutinan, karena obrolan tentang teori hukum di awal acara tidak masuk ke pemikiran mereka. Jangankan untuk mereka dari golongan "batu" dan "anatomi", untuk aku pun ini memang menjenuhkan karena tidak bisa dipahami dengan mudah. </div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">Sekarang dengarkan para tetua tersebut berbicara, kemudian kita buat perubahannya di masa jaya kita. Kita memang belum tahu dan masih perlu waktu untuk membongkar permasalahan ini. Tapi yakinlah bahwa seperti keyakinan soekarno pada generasi muda, kita bisa menggoncangkan dunia, apalagi Indonesia. :)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/385962_2667197247301_1477153582_2844452_1910157531_n.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 493px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="caption"></span></span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><em>Terlepas dari bisa atau tidak kita merubahnya saat nanti, tetapi tetaplah menjadi golongan muda.</em></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><em>yang berapi-api, yang idealis terhadap mimpi, dan laki-laki yang berani.</em></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>semoga :)</strong></div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-57609488644253077502010-05-31T12:02:00.000-07:002010-05-31T12:02:37.771-07:00Bapak<div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Bapak adalah orang tua laki-laki kita. Dalam konsep keluarga, bapak memiliki fungsi dan wewenang sebagai kepala rumah tangga. Dia memiliki tugas memberi nafkah kepada keluarganya, yang terdiri dari istri dan anak – anaknya. Dalam konsep keluarga, bapak adalah suami dari ibu kita, seseorang yang memiliki hubungan secara biologis dengan kita. Seiring perkembangan zaman konsep bapak meluas. Tidak hanya terbatas pada konsep biologis yang seperti dijabarkan di atas, tetapi juga telah menjadi konsep sosial. Panggilan “bapak” dewasa ini telah menjadi panggilan umum yang digunakan oleh orang untuk memanggil orang yang usianya lebih tua. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Konsep sosial yang berkembang tentang panggilan “bapak” ini digunakan oleh masyarakat sebagai bentuk penghormatan dari satu individu ke individu lainnya yang berbeda usia. Dalam satu contoh di masyarakat, kata panggilan “bapak” digunakan digunakan sebelum memanggil nama orang. Hal ini sering terjadi di acara pesta, antrian rumah sakit. Contoh lainnya dalam kehidupan bertetangga, seorang anak keluarga tertentu menggunakan kata bapak dalam berbicara dengan orang tua lain yang tidak memiliki hubungan darah. Hal ini digunakan untuk menghormati keberadaan orang yang usianya lebih tua tadi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Meluasnya pengertian bapak dari konsep biologis menjadi konsep sosial diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional. Ki Hajar Dewantara mencoba menekankan konsep kekeluargaan dalam lembaga pendidikan yang didirikan olehnya, yaitu Taman Siswa. Menurutnya, dengan menggunakan kata “bapak” dalam percakapan sehari-hari akan mengurangi distorsi yang terjadi karena perbedaan usia dan latar belakang (Shiraishi ; 2006). Baik itu dari hubungan antara pengajar satu dengan yang lainnya maupun pengajar dengan siswanya. Dari sanalah perkembangan konsep sosial <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bapak</i> yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara sekitar tahun 1920–an. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada perkembangannya kata “bapak” juga digunakan dalam organisasi formal seperti instansi atau perusahaan. Misalkan panggilan untuk direktur atau kepala staff, dalam percakapan sehari-harinya adalah menggunakan kata pak. Panggilan “pak” itu sendiri merupakan potongan kata dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bapak</i>. Walau kata tersebut merupakan potongan tetapi tidak merubah esensi aslinya. Yaitu kata yang menunjukkan penghormatan kepada seseorang yang merupakan salah satu aplikasi penggunaan konsep “bapak” Ki Hajar Dewantara.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Permasalahan yang terjadi sekarang ini dalam penggunaan kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bapak</i> adalah timbulnya toleransi. Hal ini terkait dengan penggunaan kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bapak</i> yang menimbulkan efek psikologis akan hubungan yang bersifat “kekeluargaan”. Mungkin itu yang dimaksud oleh Ki Hajar Dewantara, karena memang pada prakteknya toleransi merupakan sebuah kewajaran dalam keluarga. Misalkan seorang anak yang berbuat kesalahan, belum tentu sang orang tua akan menghukumnya. Jika sang anak bersalah dan meminta maaf maka permasalahan selesai. Begitulah konsep toleransi dalam keluarga. Namun bagaimana hal ini jika diberlakukan dalam organisasi sosial yang ternyata tidak berdasar pada latar belakang yang sama atau bahkan tidak memiliki hubungan darah sama sekali. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Ada penggambaran sederhana tentang permasalahan toleransi dalam organisasi formal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam sebuah lembaga yang memiliki orientasi dengan profit, uang dan surplus menjadi prioritas. Pergerakan dalam sebuah dinamika kehidupan lembaga itu pun bisa menjadi alasan maju atau mundurnya lembaga tersebut. Biasanya konsep kekeluargaan akan mengarahkan pada sikap bekerja yang lebih fleksibel. Dalam artian, bersikap dengan pola pikir, “oh ngga apa-apa kita kita berbuat salah sedikit, karena masih bisa ditolerir.“ Atasan, sebagai orang yang dipanggil “bapak”, pun akan berpikir kasihan jika menghukum karena mereka adalah “anak – anaknya” juga. Maka dengan pola pikir tersebut profesionalitas dalam bekerja di lembaga akan semakin menurun. Inilah salah satu dari sekian banyak alasan tentang rendahnya profesionalitas dalam lembaga yang terjadi di Indonesia. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sedikit perbandingan antara konsep <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bapak</i> maupun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tuan</i> dengan di luar negeri seperti Inggris atau Amerika. Dalam penggunaan bahasa rumah dan tempat kerja itu berbeda. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">father </i>atau<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> daddy</i> tak digunakan di tempat kerja, tetapi menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sir.</i> Dengan begitu akan menunjukkan posisi yang jelas, antara atasan dan bawahan. Jadi dalam bekerja tidak menggunakan konsep kekeluargaan. Para pekerja akan mematuhi segala peraturan dan tidak mencoba mengintervensikan dengan efek psikologis dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pak</i>, seperti yang dilakukan di Indonesia. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Herudjati Purwoko dalam bukunya tiga simbol budaya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menggambarkan tentang penggunaan kata ternyata mempengaruhi cara berpikir penggunanya. Penggunaan kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bapak</i> dapat diartikan menstrukturkan cara berpikir hingga membentuk pola perilakunya. Mulai dari penekanan bahwa satu dengan yang lain, atasan dengan bawahan adalah keluarga dan akhirnya timbulnya rasa toleransi sebagaimana keluarga. Lantas pada akhirnya mulai terdegradasinya rasa penghargaan terhadap peraturan. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jadi selama ini menurunnya kualitas kerja pegawai perusahaan atau sejenisnya dapat disebabkan oleh penggunaan kata bapak dalam interaksi. Tetapi sebenarnya kualitas kerja tersebut sangat dipengaruhi dari ketaatan terhadap peraturan dari pegawai itu sendiri. Hal itu dimulai dari atasan hingga bawahan. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Strukturalisme lagi,. Keparat,.</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div></span></span></div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-87643479987291717252010-05-31T11:25:00.003-07:002010-05-31T11:25:46.916-07:00agama"apakah kalian bisa sholat?" tanya seorang kakak yang rencananya mengajar agama untuk mereka.<br />
dan tidak seorang pun tidak memberikan respon positif. terlihat bingung dan asing dengan pertanyaan tadi.<br />
ini adalah salah satu adegan dari film "alangkah lucunya negeri ini". dimana para pencopet jalanan menjadi cerita utama dalam bagian film ini. dan disalah satu adegan diatas, diceritakan ada seorang anak muda, yang direkrut menjadi salah satu pengajar untuk pendidikan mereka, dan agama adalah salah satunya.<br />
<br />
dalam salah satu buku, seperti kajian etnografi, berjudul penindasan dan ,.,.(saya lupa judul lengkapnya). dengan latar awal tahun 80'an diceritakan tentang seorang preman, yang sejak kecil kabur dari rumah karena nakalnya membuat orang tuanya kewalahan. akhirnya ia kabur dari rumah, memulai perantauan dari cikampek, kota asalnya, menuju jakarta. karena datang tanpa modal apa2, baik materi, keahlian dan koneksi (saudara/ orang yang dikenal)akhirnya ia memasang raga pada setiap terminal dan lampu merah. berkenalan dengan anak2 jalanan yang sudah lebih dulu "bermain"disana. yang sebaya dan yang lebih muda dari dirinya. ia memulai hari-harinya dengan meminta-minta, berjualan koran, menyemir sepatu, mengamen hingga mengelap kaca mobil di setiap lampu merah. terkadang tertangkap polisi saat mencopet, digebuki warga setelah memeras orang lewat di jalan. Dan terkadang sadar, ingin belajar sesuatu, jadi dia mendaftar sendiri ke panti sosial. yang lantas saat dua-tiga bulan disana, ia kabur, karena tak betah. mabuk bersama teman2 yang bos juga d kalangan basis kota. pentolan para preman dari setiap basis. hal tersebut dilakukan semua dari stasiun cikampek hingga jalur menuju jogja. seperti bandung, karawang, dan cirebon. dan dalam buku itu, tak ada cerita tentang agama.<br />
<br />
saya jadi ingat tentang salah satu jargon materialis tentang agama. marx pernah mengungkapkan agama adalah candu. dalam artian, agama adalah sebuah alat untuk mengasingkan pemikiran dan kekerasan laten yang dilakukan para kaum kapitalis untuk menekan rasa "sakit yang nyata". bahwa agama adalah merupakan barang mewah untuk masyarakat kelas bawah. karena secara logis, kelompok sosial ini tidak mengikuti alur "wajar" yang telah ada. bahwa, hidup tidak hanya tentang bekerja, sekolah dan beribadah. tidak bisa bekerja dengan cara yang "wajar". belajar dengan cara yang "wajar" dan tidak kenal dengan makanan bernama ibadah.<br />
<div><br />
</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-8380316632244063142010-05-24T15:39:00.000-07:002010-05-24T15:39:06.111-07:00dasar indonesia<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">di satu kamis siang akhir dua ribu delapan ada panggilan jadi tim advance untuk survey banjir di baleendah. Dilihat lokasi, cek segala kebutuhan dan keadaannya, langsung kontak tim di bandung untuk segera mengirim personil menuju baleendah, Bandung. Artinya memang ada keadaan gawat yang mesti ditangani. Kemudian tujuan mencari pusat koordinasi di lapangan, tak mudah ditemukan disebabkan oleh beberapa hal, seperti berjalan masing2nya lembaga atau badan independen yang bergerak atas nama kemanusiaan. Tapi berlabel. padahal standarnya bergerak berdasarkan koordinasi agar segala sesuatu dapat terkontrol di lapangan.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">satu hal ironi yang terjadi di lapangan adalah air yang ternyata semakin berjalannya waktu tak seiring dengan menyurutnya laju ketinggian air. memang kondisi cuaca sangat berpengaruh, karena kondisi gerimis setiap satu hingga dua jam sekali memang selalu turun. Evakuasi pun dilakukan untuk memindahkan warga yang merasa berbahaya untuk tetap tinggal di rumah.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam sebuah media massa ada yang membahas tentang penanggulangan banjir di baleendah oleh pemprov jabar. Solusinya ada dua, untuk waktu pendek pemapasan curug (gw lupa namanya) dan yang butuh waktu lama adalah penghijauan sudut hulu citarum. Menurut survey dan perhitungan tim khususnya, yang berisiko kecil adalah pembenahan bagian hulu. akan tetapi dasar Indonesia, praktis adalah nama belakangnya. walau jelas dari segi manfaat dan risiko, pembenahan bagian hulu tidak langsung diambil sebagai keputusan. karena tidak akan cepat terasa sehingga dipertimbangkan jauh lagi.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dasar Indonesia, mo sampai kapan mo gini terus…</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-16264185349148336082010-05-24T15:33:00.001-07:002010-05-24T15:33:55.660-07:00akses<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">aku menyebutnya akses. dalam sebuah proses pembentukan budaya akses memiliki peranan penting. Skenarionya, semakin terbuka akses maka arus informasi akan semakin deras mengalir. dengan mengalirnya arus informasi maka pilihan yang muncul akan semakin beragam. Dan pada saat itu akan terlihat pola budaya yang terbentuk. Hingga pada akhirnya akan tergambar pola budaya masyarakat yang dapat dikategorikan dan diklasifikasikan.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Akses dipengaruhi oleh beberapa hal, materi dan kemampuan penguasaan informasi pun cukup berpengaruh. Pada penguasaan materi, akses terbuka lebar dengan adanya materi yang mumpuni. Jika materi yang dimiliki hanya seadanya maka, wajar adanya jika hasilnya pun seadanya. Dalam satu adegan “otomatis romantis”, akses yang dimiliki Bambang, si miskin dari Jogja, sangat kecil untuk menjadi seorang kaya. Akan tetapi dengan “keajaiban”, aksesnya menjadi terbuka dan kemungkinan orang kaya ada dalam genggaman jika tak salah mengambil keputusan. Hanya saja, tak seluruh orang memiliki keajaiban yang dapat diandalkan dalam waktu yang tepat.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mungkin jalan yang terbuka adalah usaha. Logis, karena setiap orang memiliki energi untuk melakukan usaha. Baik seadanya maupun hambur-hambur energi. Dan sejauh mana usaha kita, menunjukan akan seperti apa. Begitu menyenangkan jika menghargai proses dan menikmati hasil.</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-40358770203748942282010-05-24T15:20:00.001-07:002010-05-24T15:25:21.634-07:00Horus<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Horus dengan sukses menyinari dunia..terang cahayanya menghasilkan kebutaan kepada para raga berjiwa yang menyembahnya. Sang Dewa Matahari itu, terangnya memang menunjukan jalan untuk manusia. Untuk siap dengan segala kehidupan durja, dan ternyata terangnya pula yang menutupi gelapnya konspirasi dunia dari balik namanya. Tak terlihat dan tak terasa. Andai saja dunia sadar, Horus harus dipadamkan. </div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mitos memang menyenangkan. andai semua tahu arti dari semua mitos sekelilingnya. Masyarakat sunda menggambarkan tentang pengklasifikasian kelas yang berangkat dari mitos. Tetapi setelah semua berjalan, apa yang lagi yang harus dipikirkan. Antropologi memang hanya berbicara tentang konseptual dan teoritis. bukan tidak praktis. hanya saja antropologi yang menguak tentang misteri mitos ini memang hanya membongkar. Setelah itu adalah untuk membuat kebohongan baru dengan mitos baru atau benar-benar membongkar mitos yang ada untuk menggambarkan pakem yang ada. Dari sana kepentinganlah yang bermain. sedikit terpikir tentang berbagai pakem masyarakat yang nyaris selaras diantara belahan dunia. Herudjati (2003) menggambarkan tentang beberapa cerita rakyat yang memiliki arti bagi masyarakat itu sendiri. Tetapi Levi Strauss lebih cadas lagi. Menurutnya sisi mitos adalah sebuah rekonstruksi untuk mengarahkan pola yang belum terbentuk diantara masyarakat menjadi sebuah stereotype yang dinilai”positif” oleh masyarakat. Maaf agak abstrak menjelaskannya, tapi itu yang kulihat dari sang Dewa Horus. Aku tak akan perduli dengan matinya karena matinya tak mempengaruhi keyakinanku. Lagipula dia tak menerangiku.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tetapi aku tetap percaya, Levi Strauss itu brengsek…hahahahaha</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-1980839386916558942010-05-24T10:48:00.000-07:002010-05-24T10:48:26.666-07:00adil<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“kami berbeda, apa mau dikata..” </div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">kata -kata ini berasal dari salah satu petinggi israel yang saya kutip dari salah satu tulisan goenawan muhammad di majalah mingguan yang didirikannya. kata-kata yang telah diberi tanda kutip tadi, seperti sebagai sebuah hal yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. karena pada saat mengeluarkan kata2 ini, konflik antara israel dengan palestina sedang dalam pergulatan ketidakaadilan yang tak ada hentinya. seperti sebuah pelegalan dari sebuah tindakan kekerasan terhadap keadilan. saya menyebutnya keadilan, bukan hak asasi manusia. karena hak asasi manusia merupakan anak jadah dari kapitalisme yang sebagian besar yahudi bergumul didalamnya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">perbedaan adalah sebuah keniscayaan, dan ini disadari oleh seluruh manusia yang berpikir. tak ada yang diciptakan serupa. hal ini, menjadi sebuah titik tolak, untuk dua hal. kekerasan seperti yang dilakukan oleh israel kepada palestina. atau sebuah titik untuk saling mengerti. saya hanya sedikit berpikir, sekalipun saya menjadi bukan seorang muslim, yang dilakukan israel adalah salah. terlebih lagi, saya seorang muslim. yang sedianya berpikir orgasnisma terhadap muslim-muslim lainnya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">lantas, apa arti adil. saya mulai ragu, karena sudah menjadi biasa saat seluruh konsep mulai disandingkan dengan segala sesuatu yang bersifat material. hanya saja aku ingat kala masih sekolah dulu, ada yang pernah mengatakan padaku, kebenaran manusia bisa diukur dari jiwa. saat nurani merasa sudah tidak nyaman berarti ada yang salah. itu menjadi semacam ukuran kebenaran personal. lantas bagaimana dengan kalimat di awal tulisan ini. sepertinya saya tahu, mengapa goenawan muhammad menulis tentang konflik ini dua kali dalam majalah mingguannya. nuraninya terusik.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">mungkin saja.</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-22910159865788387962010-04-17T08:01:00.001-07:002010-04-17T08:01:52.656-07:00hanya<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">aku hanya punya rindu, yang bisa kupersembahkan kepada tuhan.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">agar bisa bertemu dengannya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">aku hanya punya senyum, yang bisa memayungi hati kala kecewa mendera,.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">aku hanya punya doa, yang bisa mencuci jiwa, ketika dosa dan khilaf, mengalir dengan sengaja.,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">aku hanya punya air mata, yang bisa mengganti kala hati menjadi mati,.</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-437859963318054612010-04-17T07:58:00.001-07:002010-04-17T07:58:24.480-07:00terbang<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">aku lihat raga itu terdiam, ditelan bumi,.<br />
lantas jiwa itu terbang, dengan sayap yang tersusun membentang<br />
dari doa sanak saudara dan buah hati tercinta.<br />
mengikis dosa. memberatkan timbangan.<br />
<br />
lantas nusia beriring rapih palingkan muka,. tinggalkan mereka,.<br />
malaikat pun mulai bekerja,. menghitung, seperti firman Tuhan,.<br />
dari sebesar biji zarah, hingga bola mentari,<br />
hanya sang jiwa, raqib dan atid disana,.<br />
<br />
sayap membentang, setelah doa datang.<br />
lantas dia terbang, setelah maaf datang.<br />
akhirnya melayang, menjemput nirwana,.<br />
karena kitab bilang, timbangan di kanan seharga surga,.<br />
bersanding dengan sang pemilik semesta. </span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-65555016684618517802010-04-03T12:04:00.000-07:002010-04-03T12:04:08.068-07:00menulis dunia<span class="Apple-style-span" style="color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">pada satu ketika, saat usiaku belum menunjuk pada kepala dua, dikenalkan aku pada sang pendiri tempo. goenawan muhammad. membacanya berkali-kali, hanya untuk mengenal seperti apa dia menulis, karena tulisannya masyhur dan terkenal sejak zaman orde lama silam hingga saat ini terpampang di sudut halaman belakang majalah mingguan yang dia dirikan, tempo. cerdas dan menunjukkan, dia memang bukan sembarang orang, pekat sekali ilmu dari pemahamannya tentang dunia, dan tertuang dengan sedikit sulit dipahami oleh awam sepertiku, tapi menarik.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">satu saat aku bermain juga ke toko buku, membaca beberapa buku-buku fiksi, dan kudikenalkan pada pramoedya ananta toer. menggambarkan tragedi-demi tragedi dalam sajian fiksi, dengan latar belakang sejarah yang kental dan satire. yang tetap berdiri, walau jutaan kata yang telah disusunnya dibakar layaknya sampah oleh para pihak yang “takut” dengannya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">di satu masa, aku membaca tentang cerita andy f. noya, yang menceritakan tentang perjalanannya. bukan tentang perjalanannya yang penting, tapi bagaimana penceritaan yang dia gambarkan, begitu ekspresif merasuk jiwa. kupikir, ini satu bentuk penceritaan inspiratif, yang bercerita tentang suatu keadaan, dengan melibatkan emosi didalamnya,.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">pada saat aku kecil, aku dikenalkan pada Alqur’an,. aku hanya membacanya. itu firman Allah, begitu kata guru ngajiku. aku belum paham saat itu. lantas, seiring dengan waktu, dibalik ilmu duniawi, aku belajar tentang agama, apa itu yang dimaksud dengan firman Allah dalam Al’quran dengan nilai lebihnya. hingga akhirnya aku sedikit menyimpulkan, apa itu, bahasa indah. dan Alquran menunjukkannya padaku, yang kubaca sejak aku belum pun berangka sepuluh, hingga saat ini.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">setelah semua itu, setidaknya aku punya kiblat,.dan selanjutnya, cerita apa yang akan kugambarkan dengan indah, cerdas penuh makna, sarat dengan keadaan empiris dan pekat dengan emosi yang bisa kutuliskan. dan yang terpenting, bermanfaat untuk semua, baik segi wawasan dan emosional.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">semoga setelah ini. -_-</div>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-78870422086598770222010-03-01T07:40:00.000-08:002010-03-01T07:40:27.227-08:00dari satu kelam yang selimuti awan. ia tak kenan hadirkan bulan untuk terangi malam. aku larut dalam dingin, yang izinkan kabut temani malam dibalik hangat perapian. aku cinta saat hening ini. saat sepi pikir gelayuti dan saksikan ramainya dunia. seertinya kita hanya butuh gunakan mata pisau yang telah diasah. terlalu banyak pohon yang perlu ditebas, buka jalur hingga pelangi datang sambut senja tinggalkan siang. dimana bidadari turun ke bumi. berdiri di samping raga ini. mengisi nirwana hati. dan walau kau masih disini, aku tetap rindu hening ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtwQKWfYIKFN8nAhDcOIChtrvgERyjuROqKJvQ83Jya0wR712bArH-Bhe-MwmRXhxpOCpFp5BL8RRyCwK3xiwzKEEfjiW3d_hlkK-6bUesdxmEQ5WKKUL0d0YOyvOa7Dm_ifJDKIG7yJAq/s1600-h/huj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtwQKWfYIKFN8nAhDcOIChtrvgERyjuROqKJvQ83Jya0wR712bArH-Bhe-MwmRXhxpOCpFp5BL8RRyCwK3xiwzKEEfjiW3d_hlkK-6bUesdxmEQ5WKKUL0d0YOyvOa7Dm_ifJDKIG7yJAq/s200/huj.jpg" width="110" /></a></div><br />
Diklat Medan Operasi<br />
Gn. Kareumbi<br />
06_02_10<br />
<br />
Muhammad Salman A.<br />
G1E050023eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-27052844245128119782010-03-01T06:55:00.000-08:002010-03-01T06:55:32.580-08:00jangan kita seperti mereka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ_u4DzaHxn35Y-VlkfpFK37PnVmz_e73qHEUIgvi0LU-ElHZWFozbvDLqZx3QmcXQRVCUL7rqQZa9fbdQrKE_tbdnCjYAgSAQ0_UGoibJtZC093zg8l4HdalxdArqta9tIvUWFQTmmWTo/s1600-h/angkatan+17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ_u4DzaHxn35Y-VlkfpFK37PnVmz_e73qHEUIgvi0LU-ElHZWFozbvDLqZx3QmcXQRVCUL7rqQZa9fbdQrKE_tbdnCjYAgSAQ0_UGoibJtZC093zg8l4HdalxdArqta9tIvUWFQTmmWTo/s320/angkatan+17.jpg" /></a></div>pada satu petang,. setelah beberapa kali sebelumnya tak sempat ku menjawab. saudara tak sedarahku menghubungi. dibalik kerinduannya menghadapi medan latihan bersama, berbagi cerita tentang medan operasi, laboratorium latihan yang tak henti2nya kita doakan untuk tak dikunjungi. bercerita tentang para keparat baru, yang lahir dari doa dan usaha. hingga akhirnya berdiri lima belas punggawa dengan label SAR Unpad tertanam didadanya. <br />
<br />
kepadanya pada saat tertentu masih sempat kukabari tentang medan operasi yang kupikir masih bisa ditempuh bersama. kutanya kesibukannya. dia pun menjawab jam kerja menawannya. dan hanya ada satu masa dari satu pekan dia bergerilya mencari segenggam permata. kupikir inilah balasannya, membayar yang sebelumnya, karena pada masa mahasiswanya, latihanlah hobinya. hingga akhirnya berkumpul pun tak bisa, saking padatnya.<br />
setelah mendengar ceritanya, pandanganku, ternyata kapitalisme pun sukses merenggut kebebasannya. kusampaikan pandanganku itu, dan kami pun tertawa bersama di dalam hubungan selular tersebut. tertawa satire. menertawakan tentang kebebasan yang terenggut, yang seharusnya tak layak untuk ditertawakan. demi materi yang harus dicapai pada titik kulminasi tertentu, mereka memecut buruh2 termasuk saudaraku disana. menyita waktu dan waktu liburnya, mengambil paksa hobinya, dan juga mencuri masa ketika kita harusnya bersua untuk tukar cerita. ah, gila juga. mungkin setelah pintu akhir ini berhasil kurobohkan, masuk juga aku ke jurang ini. <br />
<br />
aku ingat, dalam cengkrama kala masih dalam label keparat, dia bercerita tentang cita2nya, untuk menjadi kaya. alasannya hanya karena hobi kita adalah mahal. dan kaya adalah salah satu alternatif kuat agar tetap bisa berhobi dan bertugas hingga tutup usia. tetapi setelah kaya, jangan kita seperti mereka, saudara.<br />
<br />
karena selama kapitalisme terus berkarya, siapapun pekerjanya,. berapapun usianya,. apapun jenis kelaminnya, yang penting adalah materi yang dihasilkannya,.jika tak ada,. selamat bernestapa,.<br />
dan setelah kaya, jangan kita seperti mereka, saudara.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZzbYn2CQgNah2m2d0teBMLHEE_3365sduQzdcu4b_wWhCRJ9DnCit2mHbTquGdEEuCwqdY1dgsdEksj2XvMXIi-GHvo7OMGCjlqLb52rf1z7TEg_lCtpjMVOroHcOJhr5kOOQbVR9UJCD/s1600-h/IMG_3898.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZzbYn2CQgNah2m2d0teBMLHEE_3365sduQzdcu4b_wWhCRJ9DnCit2mHbTquGdEEuCwqdY1dgsdEksj2XvMXIi-GHvo7OMGCjlqLb52rf1z7TEg_lCtpjMVOroHcOJhr5kOOQbVR9UJCD/s320/IMG_3898.JPG" /></a></div><br />
<b>dan kita memang mesti menjadi kaya. baik materi dan jiwa. agar suatu saat kita bisa bertempur bersama. di medan latihan yang kita rindukan, atau medan operasi sebenarnya yang tak pernah kita harapkan. </b><br />
<b>tetapi setelah kaya, jangan kita seperti mereka, saudara.</b>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-76814922078563972992010-03-01T06:47:00.000-08:002010-03-01T06:47:33.057-08:00perempuan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxtdtDaQiut-Cn0_wmsOYwa20RCL15Wlv_rPDnA39cLkLhruc_NnXGXOPUOg7GLLAyhg7SxEtZh88l-JNwCvN6n_NcI_4MUzaZh0cU2yX5sf2ARZl1bv-Tudb18yZj6jQrAI2lmnjMeCe/s1600-h/Jilbab_kartun_lucu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxtdtDaQiut-Cn0_wmsOYwa20RCL15Wlv_rPDnA39cLkLhruc_NnXGXOPUOg7GLLAyhg7SxEtZh88l-JNwCvN6n_NcI_4MUzaZh0cU2yX5sf2ARZl1bv-Tudb18yZj6jQrAI2lmnjMeCe/s320/Jilbab_kartun_lucu.jpg" /></a></div>Perempuan tetaplah perempuan.<br />
Perempuan dengan keliling raungan para pejantan.<br />
Perempuan akan tetap berjiwa perempuan.<br />
Permaisuri untuk pangerannya.<br />
Ibu untuk anaknya.<br />
Istri untuk suaminya. <br />
Perempuan yang berdialektik dengan perasaan.<br />
Butuh perlindungan.<br />
Butuh sandaran.<br />
Perempuan akan tetap perempuan.<br />
Mencintai dan dicintai laki-laki.<br />
Dan dia hanyalah perempuan,<br />
yang begitu adanya.eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-5406292594757562582010-02-26T07:16:00.000-08:002010-02-26T07:16:19.868-08:00tentang cinta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaxccJdd9oBq0LkTigUwJpFmopTbfqWouSMmQNSP0F9O5m41VS2kr7X3kge_uj7jL2UPS5O4ihZpNfxepB8bqI4IXh7hLQLmqqO8QB7ucY_YimCXuBRzswgIR9dc2nt45Nt2B4e_6-9Tt6/s1600-h/DSCN0877.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaxccJdd9oBq0LkTigUwJpFmopTbfqWouSMmQNSP0F9O5m41VS2kr7X3kge_uj7jL2UPS5O4ihZpNfxepB8bqI4IXh7hLQLmqqO8QB7ucY_YimCXuBRzswgIR9dc2nt45Nt2B4e_6-9Tt6/s320/DSCN0877.JPG" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">sedikit aku membaca tulisan seorang teman. perempuan. sepertinya hobi menulis. atau mungkin jalan hidup.<br />
dari sekian banyak cerita, aku sedikit menghitung, memperkirakan, ternyata ada yang sama. perempuan pun suka cinta. terjebak oleh perasaan dan tersenyum akan keberadaannya. atau menangis karena ditinggalkannya. ah, aku saja yang menganggap perempuan seperti itu. kamu pun tidak. tak lama, terbersit untuk menulis. karena aku ingat sebuah sajak taufiq el-Haqiem kurang lebih begini isinya,<br />
<br />
Aku ingin mencintaimu,<br />
karena cinta membuatku terpesona,<br />
namun telingaku yang bodoh ini<br />
tidak mampu menangkap suara hatinya,<br />
seketika itu, ia genggam busur emas<br />
dan menantangku untuk bertarung<br />
lalu kukenakan baju besi,<br />
kemudian bangkit seperti "Achilles"<br />
bertarung melawan cinta,<br />
dia lepaskan anak panah ke jantungku,<br />
aku berkelit dan panah melesat ke angkasa,<br />
dia nyalakan api dalam diri<br />
dan bergerak seperti kilat<br />
menerjang dan membakar segala<br />
hingga jiwaku pun menjadi abu,<br />
jasad pun terkapar diatas tanah,<br />
aku kalah dan menyerah,<br />
wahai! orang yang melindungi diri dengan perisai,<br />
senjata apakah yang mampu melawan cinta,<br />
jika pertarungan hanya dalam jiwa,.<br />
(taufiq el-haqiem ; burung pipit dari timur.)</span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-15825185068913166372010-02-24T11:21:00.000-08:002010-02-24T11:22:28.940-08:00kosong<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI7YgxmZ08KuuDwy8_et3Ny8o3qzmt9KsR9v3dWNMUMz5ruuBtIoBD3nHNalSfij2hcIfXKSzWOL0-atqSgOiKMyzGKK0xhvzMlOSn46WU8s9rydtI9Qlogeux7SvQK38WVJZLpsmygKLR/s1600-h/DSCF6068.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI7YgxmZ08KuuDwy8_et3Ny8o3qzmt9KsR9v3dWNMUMz5ruuBtIoBD3nHNalSfij2hcIfXKSzWOL0-atqSgOiKMyzGKK0xhvzMlOSn46WU8s9rydtI9Qlogeux7SvQK38WVJZLpsmygKLR/s200/DSCF6068.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441892415601189842" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sebuah kata yang menunjukan sebuah ruang tanpa isi. Sebuah kejadian singkat dalam perjalanan pulang Cikondang menuju Jatinangor, kata kosong terucap berulangkali oleh kernet angkutan elf jurusan bandung pangalengan. Kosong menurut kernet tersebut adalah belum penuh bangku yang tersedia, atau masih ada celah untuk penumpang menaruh badan didalam mobil.<br />teringat saat masa SD dahulu, kosong adalah angka pertama sebelum angka satu. dimana angka nol tergantikan posisinya oleh kata kosong. Dan ibu guru meluruskan kalimat yang mencantumkan kata kosong diantara kata-kata angka.<br />kata kosong saat ini masih menggantikan posisi nol pada segelintir orang.<br />kosong adalah salah satu lagu dewa tentang hampa, situasi ketika otak tak bisa berpikir dan perasaan bekerja dengan giat sekali meracuni otak..kosong adalah ruang dengan tanpa isi.</span></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-7506862442748719602010-02-24T11:11:00.000-08:002010-02-24T11:15:42.176-08:00racun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV5TRd92sVTP1Hd3ZfQbHnpJaQxp-IF9Pi43M2rzBC2yCGecswDHvChoIWDN8vkeKCxvZDEkxmrVEP8h1A2y5Rnibm0YWPpmpWqEHjvm6LR547LaRh9zAPuzFoY_U5YYUXL9zr0gg1CIVE/s1600-h/IMG_3850.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV5TRd92sVTP1Hd3ZfQbHnpJaQxp-IF9Pi43M2rzBC2yCGecswDHvChoIWDN8vkeKCxvZDEkxmrVEP8h1A2y5Rnibm0YWPpmpWqEHjvm6LR547LaRh9zAPuzFoY_U5YYUXL9zr0gg1CIVE/s200/IMG_3850.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441890311629809858" /></a><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">racun itu kembali menelusuk kalbu.<br />racun yang membuat jiwa pria berkecamuk,<br />dibalik tegapnya langkah raga.</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">aku butuh penawar..<br />semoga itu bukan kamu..<br />jangan sampai itu kamu..<br />dan penawar itu…<br />dapat membuatku mengabaikanmu…</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ahh,,jiwaku tergeletak…<br />terkapar tak berdaya…<br />mengetahui bahwa itu kamu…</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">banyak hal…<br />bahkan terlalu banyak..<br />dan selalu sukses,,<br />membuat terbujur kaku…</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">semoga ini bukan racunmu..<br />mengingatmu, jiwaku meronta..<br />bibir kaku tak bisa berkata…<br />dan, ketika saat itu tiba,,,<br />otakku harus bekerja..<br />sangat harus untuk bekerja,,<br />mereduksi segala tentangmu..</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">esok keramaian datang lagi,,,<br />akankah kamu datang esok hari..<br />baiklah, aku mengalah…<br />datanglah,, aku hanya ingin tahu,,<br />apakah itu benar desirmu..</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dalam nurani kecil,,aku berdoa..<br />semoga saja Tuhan mau menetralisirmu dalam jiwaku..<br />khawatir dengan segala kerusakan yang dibuatmu…<br />dalam jiwaku hingga ragaku..<br />dan semoga Tuhan mau mengerti..</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b>aku harus ‘mengabaikanmu’.</b></span></p></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-14491834656401001712010-02-24T10:55:00.000-08:002010-02-24T11:10:32.895-08:00senyum<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVUnjXOeGrWPUqVDYZAzwZVpVIWCxwNUxt1oQSpfFCvTLPLoZbcZGltJHk6ShyphenhyphenAlqyX5y6WGJZg1PHjeG8DguqEdwAQwTkgJmL92VBOF1X1jDzcdwHlK_1S5hzomP42QPtoxvSFzeOlcj/s1600-h/00001215.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 68px; height: 93px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVUnjXOeGrWPUqVDYZAzwZVpVIWCxwNUxt1oQSpfFCvTLPLoZbcZGltJHk6ShyphenhyphenAlqyX5y6WGJZg1PHjeG8DguqEdwAQwTkgJmL92VBOF1X1jDzcdwHlK_1S5hzomP42QPtoxvSFzeOlcj/s200/00001215.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441889181118984114" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada sebuah lukisan monalisa, terdapat senyum misterius dari dua arti wajah. Satu menunjukan kebahagiaan dan satunya menunjukan kegetiran. Di indonesia bisa kita asosiasikan dengan semar. Entah kenapa yang terpikir itu semar, mungkin salah seorang dosenku ada yang katanya mirip semar.<br />apa yang menarik dari dosen yang mirip semar? Senyumnya misterius.</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Aku melihat sebuah majalah lama, dalam waktu yang silam pula. Tentang perempuan. "gogirl" judulnya. Setelah beberapa lama membolak-balik untuk mencari apa yang menarik dari majalah tersebut, tersudutlah sebuah kata senyum. Ya, senyum.<br />yang menarik dari senyum para perempuan di majalah ini, adalah ketulusan.</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Aku adalah pria yang melihat ketulusan perempuan dari senyumnya. Dan entah kenapa aku terasa lucu dengan melihat perempuan di majalah tersebut yang tersenyum. Sepertinya sang pemotret tidak perlu lagi memberi instruksi untuk tersenyum di balik kamera.</span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kepada para perempuan, senyumlah..<br />Kami para lelaki membutuhkan senyuman tulus kalian…<br />semoga kita dipertemukan, dibalik ketulusan sebuah senyum…</span></p></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-46348260560933890312010-02-24T10:35:00.000-08:002010-02-24T10:36:07.666-08:00jujur<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; "><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">Dalam sebuah acara diskusi di sastra, Seno Gumira pernah melontarkan wacana hobinya menonton bola. Menurutnya sepakbola saat ini adalah wahana paling jujur. Dia merasa tak ada acara lain sejujur permainan sepakbola, maka ia menikmati ketika menonton pertandingan sepakbola di televisi. Larut dalam emosi ketika pemain mencetak gol, tim kesayangan kebobolan, pemain kunci cedera, peluang terlewatkan, ramainya suporter, hingga ikut bertepuk tangan ketika pahlawan pertandingan keluar lapangan. </span><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">Sekalipun yang nun jauh disana tidak langsung merasakan semangat yang dikirim dari timur jauh.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;"><span lang="SV"></span></span></p></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">Sekali lagi adalah kejujuran, adalah barang yang harganya tidak bisa kita lihat. Hanya terasa. Dan semua menjadi blur ketika kaum materialis menekankan pahamnya. Karena jujur dahulu adalah sesuatu yang tidak bisa diukur dengan materi. Entah saat ini. Setidaknya aku masih tahu, bagaimana rasa gelisahnya jiwa saat bibir berucap dusta.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;"><span lang="SV"></span></span></p></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">Rasa menjadi berharga. Ketika sudut 'rasa' mulai tak terasa. Ketika jiwa mulai kehilangan rasa. Ketika rasa telah berbandrol harga. A</span></span><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">da hal yang tak ingin hilang dari romantika dinamisnya jiwa. B</span></span><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">agaimana sedihnya nurani, ketika sulit bernyanyi karena rasa telah mati. D</span></span><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;">ari sini setidaknya kita tahu, ada nilai yang semakin blur karena invasi para kaum materialis.</span></span></p></div><p class="separator" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; clear: both; text-align: center; "><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxflrM6i-LjXGp-Umf3mQswTpAz-JWgb1DbTcDaF2NqqDufUUdhyphenhyphenJXlV7hpBMJ0W_c-IML0djZrrq2mkcWNkY3O4oSsAE4_BL0XrUz0xxu5A6v5mqM-UnAG8pzcuarEIAnK2RURjs0_8o/s1600-h/sekokoh+alam1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; "><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxflrM6i-LjXGp-Umf3mQswTpAz-JWgb1DbTcDaF2NqqDufUUdhyphenhyphenJXlV7hpBMJ0W_c-IML0djZrrq2mkcWNkY3O4oSsAE4_BL0XrUz0xxu5A6v5mqM-UnAG8pzcuarEIAnK2RURjs0_8o/s320/sekokoh+alam1.jpg" width="320" /></a></p><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;"><b>Dan kita yang memutuskan akan dibawa kemana rasa ini.</b></span></p></div></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-38802994247648809412010-02-16T02:42:00.001-08:002010-02-16T02:46:48.358-08:00energi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tvOpUZHDWGlJNehzdeMv8PJHA5ImGzKs54daMMHNJ43K-EPEMJrMwkWcWL5mSj0TuInXBU14SLwtfU2KtLzsxxtbCXVRI38KgFrCeS2W6n2D5h3Kk1VMSKmx2RFxIsGHaI2jLqlKSGB-/s1600-h/432.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 149px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tvOpUZHDWGlJNehzdeMv8PJHA5ImGzKs54daMMHNJ43K-EPEMJrMwkWcWL5mSj0TuInXBU14SLwtfU2KtLzsxxtbCXVRI38KgFrCeS2W6n2D5h3Kk1VMSKmx2RFxIsGHaI2jLqlKSGB-/s200/432.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438789937048275138" /></a><div style="text-align: center; "><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:small;">Energi memang selalu menjadi rebutan. dalam konsep ekologi energi merupakan bahan dasar untuk mendapatkan hasil. Dalam antropologi pun, energi adalah alasan mengapa terjadi sebuah budaya baru hingga penemuan baru. tak semua menyadari itu, tapi memang energi penting untuk kita miliki. tapi untuk diperebutkan, entahlah.</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat ini keterbatasan kita hadapi, entah mengapa sebagai praktisi pendidikan aku menyayangkan terbitnya UU BHP. Mungkin tak baik juga mengomentari sebelum mendalaminya. karena menurutku antropologi memahaminya sedikit lebih mendalam.<br />Berdasarkan pemberitaan media, banyak sekali kasus unjuk rasa oleh mahasiswa yang berujung kekerasan.<br />Aku rasa seharusnya ada masa dimana para pembuat kebijakan memikirkan tentang kenyataan yang dirasakan. Antropologi menyebutnya pendekatan emik. Pertanyaannya apakah memang relevan jika pendidikan “diserahkan” kepada swasta. Jika pembuat kebijakan adalah pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan maka wajar dia melanggengkan aturan ini. Selain itu, lagi-lagi energi. mereka memiliki energi lebih dari para mahasiswa yang orang tuanya tak semua juga memiliki energi yang sama. Ada tingkat ekonomi bawah dan atas. Kecil kemungkinan pembuat kebijakan adalah golongan energi menengah ke bawah. Oleh karena itu mereka tak merasakan apa yang dirasakan para mahasiswa yang melakukan kekerasan tadi.<br />kekerasan mahasiswa disini adalah representasi dari tertekannya jiwa atas aturan. naluri dan alamiah.</span></span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan aku bagian disana. tapi aku tak turut ke jalan atau hujat mereka. hanya bisa menulis. </span></span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sial.</span></span></p></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-60453954260528097382010-02-16T02:28:00.000-08:002010-02-16T02:34:29.233-08:00nasib<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwLbhfLPqpfXecWAXhgRn6rUP_yNmJMP7M_FsOu8r4C5s50n4-OxZtxTfeztPLA3DyWnBQBQjEPtElbxSRBS8e2MuMoGhfD-Gync56e1XefPHTXfS9ZMaqg2QPlQo6FhalhX25BWayeqa/s1600-h/DSC00558.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwLbhfLPqpfXecWAXhgRn6rUP_yNmJMP7M_FsOu8r4C5s50n4-OxZtxTfeztPLA3DyWnBQBQjEPtElbxSRBS8e2MuMoGhfD-Gync56e1XefPHTXfS9ZMaqg2QPlQo6FhalhX25BWayeqa/s320/DSC00558.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438787574650142434" /></a><br /><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">sama - sama ingin menghasilkan yang terbaik,</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">sama - sama yang merencanakan yang terbaik,</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">sama - sama menjalankan yang terbaik,</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">sama - sama memiliki mimpi terbaik.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">mendapatkan yang tak sama…</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><br /></p></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-3372331791211242912010-02-16T02:08:00.000-08:002010-02-16T02:26:44.213-08:00antropologi bahagia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwkie7J01e1EHVT7B2FY87AaJVq5Ua1EHg6RQQVIgxsft5LE9pdg6ohwykRGtttsK4ZnepMbrCv6N85lk7ur2fvh-BlP5RG8XsF3gLaCa8_gEMep42yUPUkAYFig6q4z2CLf6sTXIVHJO/s1600-h/kickers.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 155px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwkie7J01e1EHVT7B2FY87AaJVq5Ua1EHg6RQQVIgxsft5LE9pdg6ohwykRGtttsK4ZnepMbrCv6N85lk7ur2fvh-BlP5RG8XsF3gLaCa8_gEMep42yUPUkAYFig6q4z2CLf6sTXIVHJO/s320/kickers.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438783456607425330" /></a><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(65, 65, 65); line-height: 19px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; "></span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">cinta adalah konstruksi sosial. pernyataan ini diperuntukkan bagi manusia dengan manusia. tidak menyingkirkan unsur Tuhan disini. hanya saja hubungan antar manusia. dalam sebuah proses hubungan disosialisaskan dalam beberapa fase, mulai dari pendekatan, lantas hubungan tanpa ikatan hingga akhirnya memiliki ikatan. sempat terpikir olehku, ada beberapa pernyataan yang agak bersinggungan dan bahkan bisa saja dipersepsikan secara paradoks. ketika pernyataan jodoh ada di tangan Tuhan dan tidak akan berubah suatu kaum jika tidak dari kaum itu sendiri. jika dua pernyataan itu disandingkan, apa yang menajdi acuan.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">konsep bahwa cinta adalah konstruksi sosial. sebuah bentukan yang tidak terjadi secara alami. bukan sebuah rasa yang terjadi begitu saja. pernyataan ini akan membuka mata para perempuan yang telah dibuat terbang melayang karena lelakinya menyebutnya cinta kepadanya telah ada sejak awal. secara materialis terjadinya cinta pun proses materi.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">bahagia merupakan bentukan pula, bila dua insan telah terjadi sebuah kesinkronan dalam pengertian apa yang dilakukan akan berjalan. garis besarnya kupikir seperti itu. jadi bukan karena Tuhan memberikan kebahagiaan secara langsung. akan tetapi diraih dengan usaha insannya yang bekerjasama bagaimana meraih kebahagiaan untuk mereka. Mengagumkannya Tuhan, DIA tidak memberikan siapa yang akan bahagia, akan tetapi hanya menunjukkan kebahagiaan seperti apa.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">jika terdapat pertanyaan perempuan tersenyum menggoda dan pangeran pun jatuh cinta. jika hidup bersama bahagiakah mereka. menurutku, bukan Tuhan yang memberikan kebahagiaan mereka. tetapi mereka berusaha mencapai kebahagiaan yang Tuhan tunjukkan. jika langgeng atau tidaknya. pun bukan karena Tuhan menentukan bahwa jodohnya bukan dengan pilihan Tuhan. bukan. tetapi karena pilihan dua insan tersebut bagaimana mempertahankan bahtera rumah tangganya. dan itupun terkait dengan waktu lamanya proses pendekatan. lamanya proses memang berpengaruh, tapi tak berarti yang sangat sebentar juga tak bisa langgeng.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 18px; padding-left: 0px; ">bisa tanpa cinta. bisa tanpa lama. karena hanya pengertian intinya.</p><p></p></span>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-41561979096651457582009-11-04T00:33:00.000-08:002009-11-04T00:52:32.935-08:00lama tak menulismu di lembar halamanmu,. lama sekali,. dan sejujurnya aku lupa, seperti anak kecil yang lupa mainan lamanya setelah diberi mainan baru,. seperti mahasiswa yang lupa bahwa banyak tugas penting dibanding mengetik curahan hati di lembar ini,.<br />tapi aku tak perduli,. sekalipun tak ada inspirasi, aku selalu ingin bisa membuat sesuatu seimbang, termasuk hasrat menulismu hari ini,.<br />aku ceritakan padamu tentang hariku hingga saat ini ditulis,. sepagi tadi belajar untuk ujian tengah semester mata kuliah sisipan,. sisipan bukan berarti tak penting,. karena tak tertarik untuk belajar, maka kuputuskan menulis hafalan di lembar kecil sebuah kertas usang,. intinya mencontek,. hehe,.<br />ujian pun berlalu, tak terlalu merasa kehilangan walau tak bis mengerjakan soal ujian,. bukan itu masalahnya, tapi merasa sudah terlalu tua,. dan bukan saatnya untuk memikirkan hal seperti ini,.<br />bersama kawanku lanjutkan cerita di kantin siang ini,. lama kami tak bercengkrama, sombong - menyombong adalah hal biasa,. kami lelaki, senang bersama tapi tak takut untuk sendiri,. cerita tak jauh dari lelaki cerita perempuannya,. cerita tak jauh dari perjalanan laki-laki mencari jatidiri,. perjalanan tak jauh dari seberapa jauh para antropologi mencuri perhatian dunia kini,. ah,,. semua berlalu seperti biasa,.<br />asal kamu tahu, aku ingat mengapa menulis ini, karena kamu bisa jadi alasan pelarianku menajdi benar,. dan kulihat seseorang menjadi romantis dengan blognya,.<br />kita bersama,.hahaeshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-6187180589401582272009-02-14T04:54:00.000-08:002009-02-14T05:40:49.244-08:00konsistensi<p>berangkat hari ini dimulai dari ajakan seorang kawan untuk turut serta dalam acara tanam lima ribu pohon. Bicara tentang tanam-tanaman, erat kaitannya dengan permasalahan kehutanan sekarang ini. Kehutanan Indonesia adalah salah satu sisi yang cukup diperhatikan belakangan ini. Dnegan berbagai fakta bahwa Indonesia sebagai salah satu penyuplai paru dunia maupun kagumnya akan kecepatan hilangnya hutan Indoneisa. Ya, itulah Indonesia. menarik.</p><p>Ada beberapa hal yang menarik dalam acara penanaman pohon. acara semacam ini bukanlah yang perdana maupun yang unik sekali. acara semacam ini telah mengalir dari berbagai elemen berbau ekologi. Penanaman seribu pohon, lima ribu pohon maupun satu pohon. Yang perlu dikajinya adalah bukan apa yang akan dihasilkan oleh pohon-pohon ini, karena masih terlampau jauh untuk memikirkan itu. Yang perlu dipikirkan adalah apa yang dilakukan setelah pohon-pohon tersebut ditanami oleh kita. dalam perbincangan dengans seorang penjaga kawasan konservasi, kesalahan pertama yang dilakukan dalam acara tersebut adalah minimnya tindak lanjut perawatan pohon tersebut. Umumnya pohon yang digunakan dalam acara semacam ini adalah pohon kecil. Menurut pemerhati acara semacam ini, pohon kecil tersebut belum bisa resisten terhadap lingkungan sekitar, tanpa bantuan dari luar seperti manusia maka pohon tersebut hanya tinggal menunggu waktu untuk menemui ajalnya. Pengetahuan umum ini yang seharusnya dimiliki oleh para pemrakarsa kegiatan penanaman pohon seperti ini. Hanya saja pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang akan melanjutkan perawatan terhadap pohon yang kita tanam tersebut. Jika jawabannya kita semua, hal tersebut adalah klise. dan bisa dipastikan tidak akan berjalan. dalam konsep sederhananya adalah tidak adanya kepentingan lagi disana. </p><p>Sepertinya memang sebuah konsistensi dipertaruhkan oleh kita. Untuk sebuah tujuan memang ada yang dipertaruhkan. sebuah konsekuensi. tinggal kita pilih yang mana. idelalisme atau realisme.</p>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-163736507201961325.post-34081168021161824952009-02-05T06:15:00.000-08:002009-02-05T06:51:36.687-08:00pertempuran<p>pertempuran tak hanya terjadi di luar. dalam diri pun terjadi. tak terlihat memang.</p><p>memasuki sebuah medan operasi, tak hanya mencerabuti stamina fisik, tetapi juga akal pikiran. kontak fisik, maupun kontak jiwa rentan terjadi. sering bahkan. permasalahannya adalah bagaimana mengambil keputusan dan memposisikan diri sebaik mungin agar mendapat sebuah posisi"aman". banyak sekali jalan yang terpikir dan terbayang, semuanya mengarah pada mendapatkan tempat"nyaman"secara cepat dan tepat. kesalahan sedikit akan mengacaukan pergerakan. hanya akan membuka jurang penyiksaan. seperti salah masuk pintu, dan yang terbuka zona penyiksaan.</p><p>alam bukan musuh yang harus dihadapi dengan lantang. </p>eshttp://www.blogger.com/profile/15937588630357167033noreply@blogger.com0